10. Ciri Seorang Muslim Yang Jujur
Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullahu mengatakan,
امة المؤمن الصادق الذي وعده الله بالجنة أنه إذا وقع في ذنب أنه لا يصر على الذنب. و من علامة الشقاء و العياذ بالله الإصرار على الذنب و التمادي فيها
"Tanda seorang mukmin jujur yang Allah janjikan mendapatkan jannah (surga) adalah ketika dia jatuh pada sebuah dosa, dia tidak akan terus-menerus dalam dosa tersebut (yakni segera bertobat). Sebaliknya, di antara tanda celaka--semoga Allah melindungi kita darinya--adalah terus-menerus dalam dosa (tidak segera bertobat) dari dosa tersebut."
📚 Syarh Aqidatus Salaf Ashabil Hadits hlm. 189
9. Seorang Muslim Sepantasnya bergantung Hanya Kepada Allah
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
ينبغي للإنسان أن يقطع العلائق عن الخلائق، وأن يعلق قلبه بالله عز وجل يبتغي منه العزة، والنصر، ودفع البلاء
"Sepantasnya seseorang untuk memutuskan hubungan-hubungan dari makhluk. Dan hendaklah dia menggantungkan hati kepada Allah Azza wa Jalla dan mengharapkan dari-Nya kemuliaan, pertolongan, dan menghilangkan musibah."
📚 Tafsir Surat an-Nisa', jilid 2 hlm. 347
8. Pentingnya Akhlak Mulia Bagi Dakwah
✍🏼Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata,
كانوا يرون حُسن الخُلق عونا على الدِّين
"Dahulu mereka (para shahabat Nabi)
menilai bahwa akhlak mulia membantu tegaknya agama."
📚 Hilyatul Auliya', jilid 2 hlm. 274
7. Teori Darwin Adalah Khurafat
✍🏻 Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
دورات تطوير الذات من الخرافات التي ما أنزل الله بها من سلطان
"Teori evolusi (teori Darwin) termasuk khurafat, yang Allah tidak pernah menurunkan keterangan tentangnya."
📚 Syarh Al-Muntaqa karya Abul Barakat, 16/06/1437 H
6. Bahaya Bicara Agama Tanpa Ilmu
✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"من تكلم في الدين بلا علم كان كاذباً، وإن كان لا يتعمد الكذب".
"Barang siapa berbicara tentang agama tanpa ilmu, maka ia adalah pendusta meskipun tidak menyengaja berdusta."
📚 Majmu' al-Fatawa 10/449
5. Hal yang Harus Dilakukan Ketika Suami atau Istri Sedang Marah
Abud Darda' Uwaimir bin Malik radhiyallahu anhu pernah berkata kepada istrinya,
إذا غضبت فرضيني، وإذا غضبتِ رضيتك، فإذا لم نكن هكذا ما أسرع ما نفترق.
"Jika aku marah, buatlah diriku ridha. Jika engkau marah, aku pun akan membuatmu ridha. Jika kita tidak demikian, alangkah cepatnya kita akan berpisah."
📚 Raudhatul Uqala', hlm. 106
4. Kemunafikan di Atas Kemunafikan
✍🏼 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata,
خشوعًا فوق ما في قلبه فإنَّمَا هو نفاق على نفاق.
"Siapa yang menampakkan kekhusyukan kepada orang lain melebihi apa yang ada dalam hatinya, itu merupakan kemunafikan di atas kemunafikan."
📚 Rawai’ut Tafsir, jilid 2 hlm. 11
3. Akibat Meninggalkan Majelis Ilmu
✍🏻 Al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,(yg artinya)
فإن الإنسان إذا كان لا يحضر حلقات العلم، ولا يسمع الخطب، ولا يعتني بما ينقل عن أهل العلم فإنه يزداد غفلة وربما يقسو قلبه حتى يطبع عليه، ويختم عليه فيكون من الغافلين"
"Sungguh, jika seseorang tidak menghadiri majelis-majelis ilmu, tidak pula mendengarkan khutbah-khutbah, tidak pula menaruh perhatian terhadap nukilan-nukilan dari para ulama, dia benar-benar akan bertambah kelalaiannya.Bahkan, bisa jadi kalbunya menjadi keras hingga terkunci mati. Hidupnya ditutup dalam kondisi demikian sehingga ia termasuk golongan orang-orang yang lalai."
📚 Majmu' al-Fatawa Ibnu Baz 324
2. Dosa Adalah Penyebab Dicabutnya Kenikmatan
✍🏻 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,(yang artinya)
>وهل زالت عن أحد قط نعمة إلا بشؤم معصيته، فإن الله إذا أنعم على عبد بنعمة حفظها عليه ولا يغيرها عنه، حتى يكون هو الساعي في تغييرها عن نفسه.
"Dan tidak ada sebuah kenikmatan pun yang lenyap dari seseorang kecuali disebabkan akibat buruk dari kemaksiatan yang dia lakukan. Karena, sesungguhnya Allah jika memberikan sebuah kenikmatan kepada seorang hamba, Dia akan menjaga kenikmatan itu untuknya dan Dia tidak akan mengubahnya darinya, sampai hamba itu yang menjadi pihak yang berusaha mengubahnya dari dirinya sendiri."
📚 Bada-i'ul Fawaid, hlm. 712
1. Mari Mengoreksi diri
✍🏻 Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu berkata, (yang artinya) :
حاسبوا قبل أن تحاسبوا، ولا يدع قوم الجهاد في سبيل الله تعالى إلا ضربهم الله بالفقر. ولا ظهرت الفاحشة في قوم إلا عمهم الله بالبلاء.
"Koreksilah diri kalian sebelum nanti pada hari kiamat dihisab (dihitung amal kalian). Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah ta'ala kecuali Allah akan menimpakan kefakiran kepada mereka. Tidaklah perbuatan keji muncul pada suatu kaum melainkan Allah akan meratakan bala (musibah) di tengah-tengah mereka.
📚 Ath-Thabaqaat al-Kubra, karya Ibnu Sa'a, 3/39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar